Thursday, May 5, 2016

Bukti jin-jin adalah penyebab dan punca penyakit selain stroke dan taun

Diriwayatkan daripada Nabi Sulaiman bin Daud a.s. bahawa baginda telah melihat seorang perempuan tua yang sudah beruban rambutnya, dua matanya berwarna biru, kedua-dua keningnya bertanduk, kecil betisnya, rambutnya kusut masai, mulutnya ternganga dan keluar pucuk api daripadanya, dapat membelah bumi dengan menggunakan kukunya yang tajam dan boleh memecahkan batu-batan yang besar dengan pekikan suaranya.

Nabi Allah Sulaiman bertanya kepadanya, siapakah kamu? Adakah kamu daripada jenis manusia atau jin? Kerana aku tidak pernah melihat orang yang paling hodoh selain daripada engkau. Perempuan itu menjawab: “Akulah Ummu Sibyan (Ibu penyakit sawan) yang dapat menguasai ke atas anak Adam lelaki dan perempuan, aku boleh masuk ke rumah-rumah, boleh berkokok seperti ayam, menyalak seperti anjing, bertebah seperti lembu, bersuara seperti keldai dan kura-kura dan bersiul seperti ular.

Aku juga boleh bertukar-tukar wajah dengan pelbagai rupa, aku boleh mengikat rahim perempuan, boleh membunuh anak-anak di dalam kangungan dan mereka semua tidak akan mengetahui bahawa itu adalah angkara daripada aku, aku memasuki ke dalam rahim orang perempuan dan aku ikat rahimnya serta sumbat lalu dia tidak boleh mengandung dan jadilah rahimnya kosong, aku masuk ke dalam perut orang perempuan yang hamil di waktu janin di dalam kandungannya sedang membesar aku tendangnya, maka berlakulah keguguran dan jadilah rahimnya kosong semua.

Tambahnya lagi : “Aku menyusup masuk kepada kanak-kanak perempuan ataupun orang-orang perempuan yang telah dicalitkan dengan tanda kepadanya, lalu aku mengenakan penyakit dengan ekorku, aku tukarkan kegembiraan orang-orang yang sudah bertunang dengan kecelakaan, aku menyusup masuk ke dalam badan orang lelaki dan aku menghirup spermanya yang putih pekat dan tinggal di dalamnya mani yang cair lagi jernih, maka jadilah dia mandul dan tidak akan melahirkan zuriat.

Aku juga pergi kepada peniaga-peniaga dan aku palingkan jualannya. Dengan itu, dia tidak akan mendapatkan keuntungan, aku meresap masuk ke dalam bumi yang kering, lalu aku sapu menjadikan ia tandus. Dengan itu, ia tidak lagi menjadi subur dan segala tanaman tidak akan menghasilkan buah. Aku juga menyekat kanak-kanak kecil dan aku campakkan kepadanya kepanasan yang sangat panas dan kesakitan yang mengerikan. Maka, dengan itu mengigillah badan mereka sera diconteng-conteng rupa paras mereka supaya dibenci orang”.

Nabi Allah Sulaiman pun menangkapnya sambil berkata : “Wahai perempuan yang celaka! Kamu tidak boleh lari dari genggamanku sehingga berikan satu perjanjian dan sumpah setia kepada anak-anak Adam, lelaki dan perempuan”.

Begitulah kisahnya akan jin yang akan merosakkan anak Adam dengan berbagai cara yang kita tersangka oleh kita yang selama ini tidak mengambil peduli. Makanya apabila jin sudah melakukan peranannya, tentu kita boleh mengagak apakah kesannya kepada kita anak-anak Adam. Tanpa rawatan dari mereka yang benar-benar berilmu haqq dan berkebolehan, tentulah kita anak-anak Adam ini akan merasai kesengsaraan sepanjang kehidupan. Jika rawatan dilakukan oleh mereka yang tidak berada di jalan haqq, penyakit akan tetap datang dan pergi sebagaimana yang pernah di catatkan oleh Prof Shahidan Radiman dari National University of Malaysia, Faculty of Science and Technology.

Prof Shahidan Radiman mencatat:

Sebenarnya orang yang tidak belajar Ilmu Mengenal Diri tak guna mengamalkan perubatan Islam . Banyak kes berlaku dimana seseorang itu “mengubat” si pesakit dengan ayat Al-Quran dan sebagainya, tetapi sakit orang itu tak baik, iaitu sakitnya berulang. Mengapa demikian? Sebab jin yang dia “buang” itu tidak ke mana – ia hanya menyorok dalam badan atau keluar sekejap kemudian masuk balik? Sampai bila pun tak akan baik...

Orang yang tak belajar Ilmu Mengenal Diri amat berbahaya jika “bermain” dengan alam ghaib. Ibarat orang Melayu cuba melintas padang pasir Sahara tanpa unta dan bekal, tanpa “guide” Baduwi, memang pasti akan binasa atau membinasakan orang lain. Bukan saja jin pandai bermain wayang tetapi jenis dan perangainya beribu-ribu. Hanya orang yang sudah mengenal diri dapat mengenali semua makhluk-mahkluk itu . Itu sebabnya Ilmu Mengenal Diri sangat penting, khasnya di waktu sakaratul maut. Ia penting di dunia dan di akhirat. Begitulah perjalanan yang akan kita tempoh – jauh perjalanan, maka oleh itu, saya sarankan kepada semua pembaca, carilah ilmu untuk menyampaikan kita kepada Al-Haqq!...

Friday, April 22, 2016

~Keutamaan Dua Ayat Terakhir Surat Al Baqarah, Yg Menakjubkan!~



Dua Ayat Terakhir Surat Al Baqarah memiliki manfaat yang besar. Siapa yang membaca dua ayat terakhir dari surat Al-Baqarah pada waktu malam, maka ia akan diberi kecukupan. Sebagian ulama ada yang mengatakan, ia dijauhkan dari gangguan setan. Ada juga yang mengatakan, ia dijauhkan dari penyakit. Ada juga ulama yang menyatakan bahwa dua ayat tersebut sudah mencukupi dari shalat malam. Benarkah?
“Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Rabbnya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): “Kami tidak membeda-bedakan antara seseorang pun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya”, dan mereka mengatakan: “Kami dengar dan kami taat.” (Mereka berdoa): “Ampunilah kami ya Rabb kami dan kepada Engkaulah tempat kembali.”
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): “Ya Rabb kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Rabb kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Rabb kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma’aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.” (QS. Al-Baqarah: 285-286)
Disebutkan dalam hadits dari Abu Mas’ud Al-Badri radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ قَرَأَ بِالآيَتَيْنِ مِنْ آخِرِ سُورَةِ الْبَقَرَةِ فِى لَيْلَةٍ كَفَتَاهُ 
“Siapa yang membaca dua ayat terakhir dari surat Al-Baqarah pada malam hari, maka ia akan diberi kecukupan.” (HR. Bukhari no. 5009 dan Muslim no. 808)
Hadits di atas menunjukkan tentang keutamaan dua ayat terakhir surat Al-Baqarah.
Para ulama menyebutkan bahwa siapa yang membaca dua ayat terakhir surat Al-Baqarah, maka Allah akan memberikan kecukupan baginya untuk urusan dunia dan akhiratnya, juga ia akan dijauhkan dari kejelekan. Ada juga ulama yang mengatakan bahwa dengan membaca ayat tersebut imannya akan diperbaharui karena di dalam ayat tersebut ada sikap pasrah kepada Allah Ta’ala. Ada juga ulama yang mengatakan bahwa ayat tersebut bisa sebagai pengganti dari berbagai dzikir karena di dalamnya sudah terdapat do’a untuk meminta kebaikan dunia dan akhirat. Lihat bahasan Prof. Dr. Musthafa Al-Bugha dalam Nuzhah Al-Muttaqin, hal. 400-401.
Al-Qadhi ‘Iyadh menyatakan bahwa makna hadits bisa jadi dengan membaca dua ayat terakhir surat Al-Baqarah akan mencukupkan dari shalat malam. Atau orang yang membacanya dinilai menggantungkan hatinya pada Al-Qur’an. Atau bisa pula maknanya terlindungi dari gangguan setan dengan membaca ayat tersebut. Atau bisa jadi dengan membaca dua ayat tersebut akan mendapatkan pahala yang besar karena di dalamnya ada pelajaran tentang keimanan, kepasrahan diri, penghambaan pada Allah dan berisi pula do’a kebaikan dunia dan akhirat. (Ikmal Al-Mu’allim, 3: 176, dinukil dari Kunuz Riyadhis Sholihin, 13: 83).
Imam Nawawi sendiri menyatakan bahwa maksud dari memberi kecukupan padanya –menurut sebagian ulama- adalah ia sudah dicukupkan dari shalat malam. Maksudnya, itu sudah pengganti shalat malam. Ada juga ulama yang menyampaikan makna bahwa ia dijauhkan dari gangguan setan atau dijauhkan dari segala macam penyakit. Semua makna tersebut kata Imam Nawawi bisa memaknai maksud hadits. Lihat Syarh Shahih Muslim, 6: 83-84.
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin menjelaskan tentang keutamaan dua ayat tersebut ketika dibaca di malam hari, “Ketahuilah para ikhwan sekalian, kedua ayat ini jika dibaca di malam hari, maka akan diberi kecukupan. Yang dimaksud diberi kecukupan di sini adalah dijaga dan diperintahkan oleh Allah, juga diperhatikan dalam do’a karena dalam ayat tersebut terdapat doa untuk maslahat dunia dan akhirat.” (Ahkam Al-Qur’an Al-Karim, 2: 540-541).
P/S: Semoga kita meraih kebaikan dan keberkahan. Semoga Allah memberi taufik, kebaikan dan keberkahan. In Shaa Allah..
(Kredit To: Siraman Islam)

7 CARA MENCARI JODOH MENURUT ISLAM

'
Allah mempunyai tiga pilihan dalam menjodohkan manusia satu sama lain. Pilihan pertama adalah cepat mendapatkan jodoh. Pilihan kedua, lambat mendapatkan jodoh, tapi suatu saat pasti mendapatkannya di dunia. Pilihan ketiga adalah tidak mendapatkan jodoh di dunia tapi mendapatkannya di akhirat kelak. Apapun pilihan jodoh yang ditentukan Allah, maka hal itu adalah hal yang terbaik untuk kita.
Lalu apa yang perlu dilakukan agar kita segera mendapatkan jodoh? Berikut ini 7 cara mencari jodoh menurut Islam, yaitu:

1. Memperbaiki diri
Jika kita ingin mendapatkan jodoh yang shalih, maka kita harus menjadi orang yang shalihah juga. Itulah maksud Allah dalam firman-Nya,
“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga)” (QS. An-Nur: 26).

2. Tidak putus asa dalam berdoa
Jangan pernah berputus asa untuk berdoa. Doa yang baik untuk mendapatkan jodoh adalah doa yang terdapat dalam surat Al Furqon ayat 74 : “Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa”.
Agar doa lebih terkabul, perhatikan juga adab-adab berdoa dalam Islam. Jadi jangan berdoa menurut versi kita sendiri. Berdoalah menurut apa yang diajarkan Allah dan Rasul-Nya kepada kita, niscaya doa kita akan lebih terkabul.

3. Memperbanyak ibadah sunnah
Agar jodoh kita semakin cepat datang, kita juga perlu mendekati Allah dengan ekstra dekat. Caranya tidak hanya mengandalkan ibadah wajib, tapi juga dengan menambah ibadah-ibadah sunnah seperti sholat tahajjud, sholat dhuha, shaum, tilawah Al Qur’an, infaq, dan lain-lain. Lakukan ibadah sunnah ini secara rutin setiap hari agar iman kita bertambah dan doa kita semakin dikabulkan Allah Swt.

4. Memiliki kriteria yang tidak muluk
Mengapa jodoh sulit datang kepada kita? Salah satunya mungkin disebabkan kerana kriteria jodoh kita terlalu muluk. Kita sentiasa mahukan jodoh yang sesuai, segak/cantik, berpangkat, berketurunan baik dan beriman. Keinginan seumpama itu sudah semestinya mesti syarat untuk jodoh kita secara tak lanmgsung juga telah menyulitkan diri kita sendiri akhirnya. Itulah sebabnya kenapa Rasulullah saw mengatakan jika kita tidak dapat memperolehi segalanya, maka pilihlah yang agamanya paling baik. Hal itu bererti mungkin saja jodoh kita itu orang miskin, tidak berpangkat, bukan keturunanorang baik akan tetapi kita perlu menerimanya asalkan memilioki agama/akhlak yang baik. Jangan kita menginginkan kesempurnaan dari orang lain saja sedangkan kita sendiri pula tidak sedemikian.

5. Memperluas pergaulan
Cara lain agar cepat mendapatkan jodoh adalah memperluas pergaulan. Dengan pergaulan yang luas kita juga lebih banyak mendapatkan pilihan. Seringkali jodoh itu datang bukan dari perkenalan langsung, tapi dari kenalan teman kita. Itulah gunanya pergaulan yang luas. Ibarat seorang nelayan yang menebarkan jaringan yang luas untuk mendapatkan ikan yang lebih banyak.

6. Meminta bantuan orang lain
Cara lain agar cepat mendapatkan jodoh adalah meminta tolong kepada orang lain yang reputasinya baik. Orang tersebut boleh saja menjadi guru mengaji, murobbi, sahabat, orang tua, saudara dan lain-lain. Jangan malu-malu untuk minta bantuan kepada mereka dan janganlah malu-malu juga untuk mengulangi permintaan kita secara rutin agar orang tersebut ingat bahawa kita enar-benar serius meminta bantuan mereka.

7. Menyatakan hasrat secara langsung
Bisa juga seorang wanita mendapatkan jodoh dengan cara menyatakan langsung kepada lelaki yang baik agamanya bahwa kita siap menikah dengannya. Ini adalah cara yang masih asing dalam budaya Indonesia. Namun cara ini sebenarnya Islami, karena pernah dilakukan Khadijah ra kepada Nabi Muhammad SAW. Khadijah ra yang lebih dahulu menyatakan hasratnya kepada Nabi melalui perantaranya.

Itulah ketujuh cara yang dapat diupayakan oleh setiap muslim dan muslimah dalam mencari jodoh. Cara-cara tersebut merupakan cara yang baik karena sesuai dengan tuntunan Islam. Semoga kita semua mendapatkan jodoh terbaik yang dipertemukan karena sama-sama mencintai-Nya.

P/S: Semoga bermanfaat.



Tuesday, April 19, 2016

MINi STROKE - KETAHUILAH TANDA-TANDANYA. JANGAN AMBIL MUDAH!!


Semua orang kenal dan tahu apa itu penyakit Stroke atau Angin Ahmar. Ada kemungkinan diantara sanak saudara kita yang terdekat ada yang menghidapinya. Kalau dinegara kita, penyakit ini tersenarai didalam 3 penyakit pembunuh yang paling utama selain jantung dan juga kanser. Akan tetapi, ramai juga yang tidak tahu tubuh akan memberi isyarat bahawa sesorang akan terkena stroke yang dikenali sebagai mini stroke. Mini stroke yang juga dikenali sebagai Transient Ischemic Attacks (TIA) memberikan tanda-tanda yang sama seperti ischemic stroke.


Ia akan terjadi dalam tempoh kurang dari 5 minit sahaja dan tidak akan menyebabkan kerosakan otak seperti stroke. Kajian menujukkan 1 daripada 3 orang yang mengalami stroke juga mengalami gejala mini stroke dahulu dalam tempoh 7 hari sebelum serangan stroke sebenar berlaku.

Namun sayangnya ramai yang ambil endah tak endah dengan gejala ini. Jadi apa kata jika kita mula ambil tahu sedikit tentang gejala-gejala mini stroke ini sebagai persediaan:

1. Tiba-tiba susah untuk bercakap, keadaan ini seperti gagap da sukar mengeluarkan kata-kata.
2. Tiba-tiba sukar untuk melihat, samada terjadi pada salah satu mata atau kedua-duanya sekali secara mendadak.



3. Bingung dan terpinga-pinga untuk seketika, padahal sebelumnya anda aktif dan mudah memahami situasi.
4. Anggota badan mati seketika, yang paling mudah terkena adalah muka, lengan dan kaki secara mendadak. Pesakit akan merasa kebas dibahagian tersebut dan tidak dapat rasakan pergerakan anggota badan.
5. Pening kepala yang bersangatan, padahal sebelumnya tidak ada apa-apa masalah.



6. Tiba-tiba hilang daya kesimbangan badan, pesakit akan terasa sukar nak pusingkan badan kearah yang berlainan, mudah jatuh dan situasi yang menyebabkan pesakit terus tidak boleh berjalan.



Jika anda, ahli keluarga anda atau rakan-rakan anda ada mengalami gejala-gejala seperti ini, bolehlah rujuk terus kepada doktor pakar.

Antara faktor-faktor mendorong kepada mengalami gejala mini stroke atau TIA ini adalah:
Mempunyai penyakit jantung dan ramai yang tidak sedar mereka mengalami penyakit jantung.
Ada anggota keluarga yang pernah mengalami stroke, jadi perlulah berhati-hati walaupun stroke ini bukan penyakit keturunan.
Tekanan darah tidak normal, tekanan darah yang sekejap naik dan sekejap turun. Anda boleh rasa sendiri contohnya jika anda cepat darah gemuruh walau tidak ada apa-apa yang berlaku.


Kolesterol tinggi, berkaitan dengan pemakanan seharian yang mengandungi minyak yang berlebihan. Kurangkanlah sebelum terlambat.
Diabetes, atau sinonim dengan masyarakat kita sebagai penyakit potong/kerat kaki iaitu kencing manis akibat gula berlebihan.
Obesiti, kalau anda pergi rujuk di Institut Jantung Negara, Anda akan dapat lihat ramai pesakit disana adalah obesiti.



Merokok, jangan tunggu dah bersedia baru nak berhenti, Sudah terlantar atas katil wad baru nak menyesal. Memang sudah terlambat!

P/S: Ingat.. Stroke tidak mengenal usia!!

Monday, April 18, 2016

Tuesday, January 26, 2016

PENJAGAAN DIRI DAN KEDIAMAN DARI MAKHLUK HALUS

PENJAGAAN DIRI DAN KEDIAMAN DARI MAKHLUK HALIS

1. Lafazkan assalamualaikum , Bismillah dan ayat kursi sebelum melangkah masuk ke dalam rumah. Begitu juga ketika menutup pintu apabila keluar dari rumah. Sebab syaitan yang memecah belahkan keamanan keluarga sentiasa menunggu peluang untuk masuk ke kediaman kita. Lebih bagus beri salam setiap kali masuk ke mana- mana  pintu ( kecuali bilik air ) sebab port- port syaitan kebiasaannya di pintu- pintu.

2. Lazimi membaca dan mengamalkan  ayat suci alquran di rumah serta memperbanyak solat - solat sunat dan tahjud

3. Gunakan semua bilik yang ada dalam rumah.

4. Tutup tong sampah dan jangan biar sampah berteraburan seperti tulang dll sebab tu semua makanan jin.

5. Sebelum maghrib tutup semua pintu dan tingkap. Malam- malam elakkan buka pintu atau tingkap sebab angin malam tak elok untuk badan dan kebiasaan sihir dihantar menggunakan jin dan 'kenderaan' jin adalah angin.

6. Angkat baju diampaian sebelum maghrib. Yang ini berkait dgn sihir melalui angin. Sesetengah alim ulama akan basuh semula baju yang terhampar pada waktu mghrib dan ke atas.

7. Kalau orang yang tidur mengigau sentuh dan kejut dia.

8. Tidur dalam keadaan mengiring ke kanan. Kalau tidur telentang, letak bantal ats badan. Orang perempuan bila tidur rambut kena letak bawah kepala, ( jangan lepaskan ke atas bantal.)

9. Bagi rumah yang pintu- pintunya berhadapan dengan pintu- pintu lain, tutup salah satu dan buka salah satu. Sebab pintu- pintu yang saling berhadapan boleh jadi laluan makhluk halus

10. Kalau terlupa bagi salam masa masuk rumah, keluar semula dan masuk balik dengan bagi salam.

11. Elakkn ketawa dan bersedih yang berlebihan.

12. Elakkan duduk di pintu.

13. 'Pagar' rumah setiap hari.

14. Selalu - selalu baca surah AlBaqarah.

15. Selalu alih- alihkan barang dalam rumah. Jaga suasana baik dalam rumah, jangan buat perkara lalai sebab benda- benda macam ni yang tarik perhatian makhluk halus. Jin/syaitan suka berdampingan dengan manusia yang kelalaian.

P/S: Semoga Bermanfaat..
☆Salinan Coretan Daripada : Ustad Sahidan KUIS

Tuesday, January 19, 2016

Pertunjuk Dari Solat Istikarah

Soalan :
Ustaz. adakah lepas solat istikarah, kita akan nampak petunjuk dalam mimpi? Bukankah mimpi itu mainan tidur. Selain dari mimpi, adakah petunjuk lain? Minta pencerahan dari ustaz. Terima kasih..

Jawapan :
Bukan semua mimpi mainan tidur kerana mimpi itu ada 3 keadaan. Rasulullah S.A.W bersabda maksudnya ; “Mimpi itu ada tiga, mimpi daripada Allah (mimpi yang baik), mimpi daripada syaitan (mimpi buruk) dan mimpi daripada dirinya yang kerana terjadi sesuatu kemudian dia bermimpi.”

Menurut ahli-ahli takbir, mimpi ada tiga macam:
1. Mimpi daripada Allah S.W.T. iaitu mimpi yang baik untuk dunia dan akhirat, merupakan khabar gembira atau satu peringatan daripada Allah S.W.T. supaya tidak melakukan maksiat kepada-Nya. Sabda Rasulullah S.A.W. maksudnya : “Mimpi yang benar itu ialah sebahagian daripada empat puluh enam sifat kenabian.” (Hadis Riwayat Muslim)

Nabi S.A.W. bersabda maksudnya : “Mimpi baik itu daripada Allah dan mimpi buruk itu daripada syaitan, maka ketika salah seorang daripada kamu mimpi buruk, meludahlah ke arah kiri tiga kali, kemudian minta perlindungan kepada Allah, maka mimpinya tidak akan mengkhuatirkan.” (Hadis Riwayat Muslim)

2. Mimpi yang batil atau permainan syaitan, iaitu mimpi yang tidak dapat diperincikan oleh orang yang bermimpi. Ertinya orang yang bermimpi itu tidak sanggup mengingat tertib atau jalan cerita mimpi itu. Mimpi seperti ini dianggap batil dan tidak mempunyai sebarang makna atau takwil. Atau mimpi buruk yang tidak menyenangkan seperti kedatangan mala petaka, musibah, permusuhan, kesedihan, kesengsaraan, kemelaratan, penderitaan dan sebagainya.

Dalam riwayat yang lain Nabi S.A.W. bersabda maksudnya : “Apabila seseorang darimu melihat mimpi yang menggembirakannya maka hendaklah ia mengucapkan ‘alhamdulillah’ dan ceritakannya kepada orang yang lain, dan sebaliknya apabila ia melihat mimpi yang menduka citakannya, maka mimpi itu adalah dari syaitan, kerana itu hendaklah ia mengucapkan isti’azah (a’uuzubillahi minasysyaitoonir roojiim) dan jangan ceritakannya kepada orang lain kerana mimpi itu tidak mendatangkan mudarat kepada nya.”(Hadis Riwayat Bukhari dari Abi Sa’id).

3. Keinginan nafsu. Seperti kita ketahui nafsu ada tiga, iaitu nafsu mutmainnah, nafsu lawwamah dan nafsu ammarah. Mimpi seperti ini terjadi kerana pengaruh fikiran seseorang. Sesuatu yang dia lakukan atau dia khayalkan siang hari atau menjelang tidurnya selalu menjelma ketika tidurnya. Atau mimpi makan ketika diri sedang lapar, mimpi di aniayai orang ketika sedang sakit dan sebagainya. Mimpi seperti ini tidak mempunyai erti sama sekali.

Alamat atau tanda daripada Allah SWT apabila kita melakukan solat istikaharah bukan saja petunjuk itu datang di dalam mimpi saja tetapi ianya juga datang daripada berbagai cara. Berkemungkinan perasaan dan hati kita lebih condong kepada salah satu yang kita sedang buat pilihan. Mungkin kebaikan salah satu pilihan kita menonjol dan dapat kita melihat kebaikannya, atau keburukkannya juga terserlah hingga kita tak minat pada yang satu. Berkemugkinan juga kedua-duanya tak baik untuk kita diberinya pula pilihan ke tiga dan ianya lebih baik dan sesuai.

Bagaimana Allah SWT menjawab permohonan ini?

Al-Quran menunjukkan bahawa Allah SWT akan memberi ilham kepada peminta itu, sama ada baik atau buruk, seperti dalam Surah al-Syams ayat 7-8, bermaksud: “Demi jiwa manusia dan yang menyempurnakannya. Maka Allah mengilhamkan kepada jiwanya tentang buruk dan baiknya.”

Ilham adalah pemberitahuan Allah kepada manusia biasa. Ia akan datang pada bila-bila masa sahaja. Ada juga hadis yang menyebutkan alamat itu datang melalui mimpi.

Hendaklah mengerjakan solat istikharah 7 kali berturut. Panduan agar solat istikharah dibuat sebanyak 7 kali datang dari sebuah hadis yang maksudnya : “Apabila kamu inginkan sesuatu maka beristikharahlah kepada Tuhanmu sebanyak 7 kali kemudian perhatilah petanda atau perasaan yang datang terlebih dahulu(dominan) di dalam hatimu”
(Hadis Riwayat Ibn Sunni dari Anas, Al-Hafidz Al-‘Iraqi, An-Nawawi)

Terdapat juga ulama yang mencadangkan si pembuat istikharah agar jangan mempunyai kecenderungan tertentu kepada salah satu antara dua (atau lebih pilihannya) sebelum membuat istikharah. Demikian pandangan Ibn Hajar Al-‘Asqolani.

Galakkan menuruti tanda istikharah juga datang dari riwayat hadis Nabi SAW .maksudnya : “ Salah satu sumber kebahagian anak Adam adalah beristikharah kepada Allah dan redha dengan apa yang ditentukan kepadanya, dan daripada keburukkan anak Adam adalah meninggalkan istikharah kepada Allah dan membenci apa yang telah ditentukan kepadanya” (Hadis Riwayat Ahmad, At-Tirmidzi)

Oleh itu jadikanlah solat dua rekaat itu sebagai amalan yang berterusan di dalam apa saja urusan. Kerana Nabi SAW dan sahabat-sahabat apabila menghadapi apa juga masaalah kehidupan atau sesuatu kebuntuan untuk menyelesaikan sesuatu perkara mereka akan solat dua rekaat. Salah satu solat sunat yang tidak ditinggalkan sahabat-sahabat Rasulullah SAW adalah solat istikharah. Wallahu a’lam.

P/S: Artikel ini asalnya telah dikongsikan oleh Ustaz Abu Basyer di Blog Tanyalah Ustaz.

Friday, January 1, 2016

~ 2 Kalimah Syahadah ~

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Ungkapan dua kalimah syahadah, atau mengucap dua kalimah syahadah merupakan dua susunan perkataan yang nilainya di sisi Allah dan orang-orang yang beriman adalah melebihi daripada nilai dunia dan segala isinya. Diriwayatkan daripada Nabi SAW bahawa “Sekiranya hendak ditimbang nilai dua kalimah syahadah dengan segala isi dunia, nescaya timbangan yang membawa dua kalimah itulah yang terlebih berat”.

Dua kalimah syahadah adalah dua ungkapan yang mesti diucapkan dengan lidah dan diakui dengan hati yang ikhlas oleh setiap orang yang ingin memeluk agama Islam. Yakni, dua kalimah inilah yang menjadi perantara di antara seorang Muslim dan bukan Muslim. Apabila seseorang yang sebelumnya menganut agama lain kemudian ingin memeluk agama Islam, maka dia perlu mengucap dua kalimah syahadah inilah.

Dua kalimah syahadah adalah rukun yang pertama daripada lima rukun Islam. Maksud rukun itu sendiri ialah; dasar, tiang, asas dan sendi (Kamus Dewan, ed.4, 2007). Jadi lima rukun Islam itu akan membentuk jatidiri seseorang muslim (orang yang beragama Islam) itu sendiri, sama ada ia benar-benar Islam atau sebaliknya. Sekiranya pincang salah satu daripada rukun itu, maka Islam seseorang tidaklah seperti sepatutnya. Dua kalimah syahadah ini merupakan rukunnya yang pertama maka ia perlu dihayati sesungguh-sungguhnya oleh setiap orang Islam.

Kata guru ana “Kalau tak cukup rukun, atau tidak sempurna rukun, tak taulah sama ada Islam seseorang manusia itu diterima atau tidaknya. Macam orang suruh tukang rumah buat rumah, tetapi ia tidak mahu ada tiang rumah, tak tahulah tukang rumah mana yang sanggup buat rumahnya itu, kerana apa yang diingininya itu bukanlah rumah sebenar rumah seperti fahaman dan ilmu seseorang tukang rumah”.

Dua kalimah syahadah ini juga satu ungkapan yang menjadi syiar umat Islam apabila mereka melaungkan azan bagi menyeru manusia untuk mengerjakan solat. Tidak diterima azan atau tidak dinamakan azan tanpa ucapan dua kalimah syahadah ini.

Syahadah maksudnya penyaksian

Dua kalimah syahadah ini adalah lafaz penyaksian. Bermaksud aku sanggup menjadi saksi bahawa tidak ada Tuhan yang disembah, yang ditaati, yang benar, yang mentadbir, dan yang segala-galanya melainkan Allah. Dan aku juga sanngup menjadi saksi bahawa Nabi Muhammad itu pesuruh Allah yang tidak akan menyampaikan sesuatu melainkan apa-apa yang disuruh oleh Allah; sama ada daripada segi perkataan, perbuatan dan semua tingkahlaku baginda.

Mafhumnya, tidak sahlah penyaksian seseorang yang tidak menuruti kehendak-kehendaki lafaz dua kalimah syahadah ini. Iaitu yang tidak tunduk dan tidak patuh kepada suruhan Allah, atau mana-mana suruhan Allah. Tidak percaya kepada semua yang disampaikan oleh Rasulullah SAW, atau mana-mana di antara sunnah Rasul itu. Seseorang saksi, ia sanggup menyaksikan setiap apa yang disaksikannya atau yang dipercayainya dengan sepenuh-penuh penyaksian. Tidak ragu-ragu lagi.

Penyaksian kepada dua kalimah syahadah ini pula letaknya di hati. Bukan pada lidah semata-mata. Sebab mana manusia pernah menyaksikan Allah? Mereka tidak pernah melihat Allah tetapi merasakan dengan hati akan kebesaran dan perlunya mereka patuh kepada segala perintah Allah. Mereka sekarang ini juga tidak pernah berjumpa dengan Rasulullah SAW tetapi kemurnian risalah yang dibawa oleh Baginda dan ketinggian akhlak baginda yang dipelajari daripada hadis-hadis menjadikan manusia itu yakin akan setiap perkara yang dibawa baginda itu benar daripada Allah SWT.

Mungkin kita pernah dengar “saksi palsu”. Saksi palsu ini tidak akan diterima oleh mana-mana mahkamah di dunia, apatah lagi mahkamah Allah di akhirat. Kita juga mungkin pernah dengar orang beerkata ”sesiapa yang derhaka kepada ibubapanya, tidak dapat mengucap apabila ajal menjemput”. Kenapa berlaku demikian? Kerana, pekerjaan menderhaka ibubapa itu adalah larangan Allah, jadi mana boleh si penderhaka kepada suruhan Allah akan menyaksikan kebenaran Allah? Contoh ini memberi gambaran bahawa, penyaksian si penderhaka kepada Allah tidak akan diterima hatta mungkin mulutnya sendiri tidak akan mampu melafazkan dua kalimah syahadah di saat ia memerlukannya.

Penghayatan

Ungkapan dua kalimah syahadah ini sepatutnya dihayati oleh umat Islam pada setiap masa dan ketika. Tidak berlalu sesuatu waktu kecuali diperbaharui ingatan dan penghayatan kepada kedua-dua lafaz ini. Seseorang muslim hendaklah senantiasa membasahi bibirnya dengan ucapan dua kalimah syahadah. Lalu hatinya juga akan turut dibasahi dengan nilai iman, taqwa dan rasa penyerahan serta penghambaan kepada Allah dan ketaatan kepada apa-apa yang dibawa oleh Rasulullah SAW.

Kelalaian umat Islam untuk terus memperbaharui rasa penghambaan dan ketaatannya melalui ucapan dua kalimah keramat ini akan menjadikan mereka alpa dan leka. Seterusnya sesat dan menyimpang daripada jalan yang lurus itu. Na’uzubillah min zalik. Lantas mereka mudah terpedaya dengan hasutan syaitan yang menjadi musuh tradisinya sepanjang kehidupan. Lantas mereka lalai dengan tipu daya dunia yang bersifat sementara lalu lupa kepada kehidupan akhirat yang kekal abadi.

Semuanya mungkin bermula daripada kealpaan kepada ungkapan dua kalimah syahadah inilah.

Kalaulah rukun Islam yang kelima iaitu menunaikan ibadah haji itu dituntut melakukannya sekali seumur hidup apabila telah mencapai kemampuan sama ada daripada segi kewangan, kesihatan dan keselamatan. Kalaulah rukun yang keempat iaitu zakat itu dituntut melakukannya apabila cukup nisab dan haulnya bagi yang berkemampuan. Kalaulah rukun ketiga iaitu puasa itu dituntut melakukannya setahun sekali selama sebulan pada bulan ramadhan dan kalaulah rukun Islam yang kedua iaitu solat itu dituntut melakukannya lima kali sehari maka ungkapan dua kalimah syahadah yang menjadi teras, paksi dan sendi agama ini dituntut melakukannya setiap masa dan ketika.

Rukun-rukun Islam yang lain itu memerlukan kemampuan daripada segi fizikal, kewangan dan sebagainya namun rukun yang pertama dan yang asas ini tidak sedemikian. Ia hanya perlu kepada ingatan di hati yang secara ikhlas melafazkan dengan lidah demi menyatakan penyerahan dan pengabdian serta tunduk dan patuhnya seseorang itu kepada tuntutan dan kehendak agama.

Oleh kerana itulah, sepatutnya seseorang Islam itu sentiasa melafazkan dua kalimah syahadah ini pada setiap masa dan ketika. Ia merupakan tuntutan agama yang mana waktu masuknya adalah pada setiap masa. Tidak ada waktu khusus seperti solat, puasa, zakat ataupun haji. Ia adalah ibadah sepanjang masa. Dan ia adalah asas yang utama.

Sebab itu, orang yang mati dalam keadaan ingat kepada kedua lafaz utama ini akan diterima di sisi Allah. Sabda Rasulullah SAW (hadis sahih) “Barangsiapa yang mati dengan mengucapkan dua kalimah syahadah maka ia layak memasuki syurga Allah” atau sebagaimana maksud lafaz daripada Rasulullah SAW.

Amalan

Lafaz dua kalimah syahadah ini bukan hanya untuk diucapkan oleh mereka yang baru nak masuk Islam sahaja. Mereka yang dah lama Islam itu tidak perlu mengucapkannya pula. Sebaliknya sebagai umat Islam, kita perlu sentiasa mengucap dua kalimah syahadah dengan niat memperbaharui nilai iman dan Islam (penyerahan diri kita kepada Allah dengan mengikuti segala syariat-syariatnya yang dibawa oleh Rasulullah SAW).

Samentelah lah pula apabila Rasulullah SAW mengingatkan kita bahawa “Pada akhir zaman, manusia berpagi-pagi dengan Islam kemudian berpetang-petang dalam keadaan kafir. Ataupun mereka berpetang-petang dalam keadaan Islam kemudian berpagi-pagi dengan kekufuran”. Maksudnya kadang-kadang manusia muslim itu terdedah dengan kekufuran pada setiap masa. Walaupun zahirnya mereka tidak menyembah selain Allah seperti berhala dan sebagainya, tetapi mereka mungkin mengambil sesuatu ajaran selain syariat Allah sebagai amalan itupun sudah cukup untuk menjadikan berpaling daripada Islam.

Sekurang-kurangnya pun mereka melakukan perbuatan syirik (menyekutukan Allah) yang tersembunyi di dalam hati. Seperti merasai kesempurnaan diri, takabur (besar diri), ujub (bangga diri) dan lain-lain sifat hati yang mazmumah maka itu telah menjadikannya melalukan perbuatan yang menyekutukan Allah kerana meletakkan diri mereka pada tempat Allah yang maha sempurna, berkuasa, perkasa dan seumpamanya itu.

Apabila perkara ini telah dilakukan, maka mereka perlu segera kembali kepada Allah dengan mengucap dua kalimah syahadah semula. Mereka perlu kembali beriman dan berpegang teguh dengan ajaran Allah bahkan memperjuangkannya. Semuanya itu perlu dimulai dengan penyerahan diri melalui ungkapan dua kalimah syahadah itulah. Kerana segala amalan umat manusia tidak ada nilai di sisi Allah melainkan mereka terlebih dahulu menyatakan iman dan penyerahan diri kepadaNya.

Sepatutnya apabila bangun sahaja dari tidur, kita mengucap dua kalimah syahadah. Memulakan ibadah seperti solat, puasa dan sebagainya itu dengan ucapan dua kalimah syahadah. Memulakan kerja mencari rezeki dengan kalimah dua syahadah. Apabila pulang dari kerja kita mengucap dua kalimah syahadah, takut-takut semasa kerja tadi kita melakukan atau memperkatakan sesuatu mengeluarkan kita daripada landasan patuh kepada Islam yang membatalkan iman. Wal iya zu billah.

Dan yang paling penting, apabila hendak tidur, kita mengucap dua kalimah syahadah. Kerana sabda Rasulullah SAW “Barang siapa yang kalimah akhirnya adalah ‘La Ilaha Illallah’ nescaya akan masuk syurga”. Pesan guru ana “kalaupun sudah terlalu letih, dan tidak sempat ingin membaca perkara-perkara lain (zikir) maka ucapkanlah sekurang-kurangnya lafaz dua kalimah syahadah” sebelum tidur. Mana tahu, itulah kesempatan kita yang terakhir.

Kesimpulan

Marilah sama-sama kita mempertingkatkan kefahaman dan amalan kita yang berkaitan dengan dua kalimah syahadah ini sama ada secara langsung (lafaznya) atau tidak langsung (pengajarannya yang berbentuk penyerahan diri sepenuhnya kepada ajaran agama Allah). Lazimilah ucapan dua kalimah syahadah ini pada setiap masa dan ketika walau di manapun kita berada selagi hayat dikandung badan. Semoga kembalinya kita kepada Allah nanti adalah dalam keadaan menyerah diri kepadaNya secara keseluruhan dan sempurna.

Firman Allah (Ali Imaran:102) “Wahai orang-orang beriman, bertaqwalah kamu kepada Allah dengan sebenar-benarnya dan janganlah kamu mati melainkan sebagai orang Islam (yang menyerah diri kepada Allah secara sepenuhnya).

Wallahu A’lam…

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...